Bermegah - megahan



Hidup dan Kehidupan
Menyisakan kisah Indah dan Apik dari seseorang yang ingin mengurai kehidupan..


أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
Ibnu Katsir berkata: Cinta dunia dan nikmatnya dan perhiasannya telah menyibukkan kamu dari mencari akhirat dan mengharapkannya dan terus menerus seperti itu (lalai) sampai datang kepadamu kematian dan sampai kalian ziarah ke kuburan dan menjadi ahli kubur.
*ziarah di sini maknanya mati
Ibnu Katsir berkata: Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya dari Bapa Ibni Abdillah bin asy-Syakhir beliau berkata : Aku sampai ke Rasulullaah 'alaihi ash-shalatu wa as-salam dan beliau berkata

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

Anak adam (manusia) berkata : Hartaku! hartaku!. Bukankah kamu tidak memiliki harta itu kecuali yang engkau makan sehingga habis? atau yang engkau pakai (pakaian) sehingga usang? atau yang engkau sedekahkan sehingga berlalu?
diriwayatkan juga oleh Muslim, at-Tirmidzi dan an-Nasa'i dari jalur Syu'bah
Ibnu Katsir berkata:
Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah, Rasulullaah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:
Seorang hamba berkata: Hartaku! hartaku!
sesungguhnya harta yang dimilikinya hanyalah tiga saja:

Apa yang dia makan sehingga habis
Apa yand dia pakai (pakaian) sehingga usang
Apa yang dia sedekahkan sehingga dia betul memilikinya
Dan apa yang selain itu maka akan lenyap dan dia tinggalkan untuk orang lain
Saya katakan: Untuk apa kita menumpuk-numpuk harta?
cukuplah kita bisa makan, bisa berpakaian
sisanya kita infaqkan di jalan ALLAH ta'alaa
bukankah begitu??
harta yang kita infaqkan itulah harta kita yang sebenarnya!
yang kita tumpuk-tumpuk hanya akan dipakai orang lain
entah ahli waris kita atau orang lain

حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

sampai kamu masuk ke dalam kubur.
makna zurtum secara bahasa adalah kalian berziarah
Ibnu Katsir berkata:
Makna yang benar dari zurtum al-maqabir adalah kalian menjadi penghuninya dan ditanam di dalamnya
Saya katakan: kenapa ALLAH menggunakan kata-kata ziarah?
karena di alam kubur kita hanya sementara
kelak kita akan dibangkitkan di padang mahsyar
ini juga menyatakan bahwa adzab kubur itu benar adanya dan wajib kita imani
sebagaimana telah mutawatir khabar tentang adzab kubur tersebut. ALLAH a'lam

كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Ibnu Katsir berkata: Hasan al-Bashri berkata: ini adalah ancaman setelah ancaman!
adh-Dhahak berkata:

كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

yakni orang-orang kafir

ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

yakni : wahai orang-orang yang beriman!
Saya katakan: Hasan al-Bashri memahami bahwa ayat ini diulang-ulang sebagai penguat sedangan adh-Dhahak menyatakan bahwa ayat ini berlaku untuk orang kafir dan orang-orang beriman yang masih saja menumpuk-numpuk harta mereka

كَلا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ

Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
Ibnu Katsir berkata:
Kalau seandainya kamu mengetahui dengan sebenar-benar pengetahuan niscaya bermegah-megah tidak akan melalaikan kamu dari mencari akhirat sampai kalian ziarah ke kubur (mati)
Saya katakan: betapa pentingnya ilmu dalam kita beriman!

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ

niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim
dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin
Ibnu Katsir berkata: ALLAH mengancam mereka dengan keadaan ini yakni melihat neraka (dengan mata kepala mereka)

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Ibnu Katsir berkata: kemudian kalian betul-betul akan ditanya pada hari itu tentang syukur kalian terhadap nikmat yang telah ALLAH berikan pada kalian dari kesehatan, rasa aman, rizqi dan lainnya.
Saya katakan: bahkan hal yang bagi kita sepele seperti seteguk air yang kita minum,kelak akan ditanyakan kepada kita sejauh mana kita bersyukur
apakah dengan beribadah kepada ALLAH atau justru bermegah-megahan?

Khutbah Jum'at disampaikan Ustadz Ainurr Rofiq, Lc
http://ath-thoyyibah.com/index.php/85-khutjum/105-megah

Wallohu 'alam bish showab

Pages