Perpustakaan ala BMI Hong Kong


Keunikan Perpustakaan ala BMI Hong Kong

REP | 13 January 2013 | 20:20


Membaca buku, sesuatu yang menurut saya sangat banyak manfaatnya. Dalam keseharian, selalu saya sisihkan waktu untuk membaca buku, entah buku yang saya pinjam dari teman, ataupun yang saya beli di toko. Namun, menyadari di Hong Kong yang hanya bekerja sebagai domestic helper alias kungyan, saya dan teman-teman sesama BMI harus pandai-pandai mengatur keuangan agar tak habis dengan sia-sia. Kadang ada beberapa teman yang tidak suka membaca buku dengan alasan bahwa harga buku mahal. Padahal jika dilihat dari manfaatnya, ilmu yang didapat dari membaca buku, apalagi buku tentang ilmu pengetahuan sangatlah besar.

Untuk menyiasati minat baca para BMI di Hong Kong, beberapa teman BMI membuat dan memfasilitasi kemudahan-kemudahan agar para BMI lainnya gemar membaca. Mereka yang peduli dengan penggalakan gemar membaca mendirikan perpustakaan-perpustakaan lesehan ala BMI di pinggir-pinggir jalan, khususnya di tempat yang biasanya dijadikan tempat berkumpulnya para BMI. Para BMI bisa meminjam buku untuk dibawa pulang dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Ada juga yang hanya sekedar duduk-duduk diperpustakaan lesehan sambil membaca buku yang telah tersedia tanpa harus membawa pulang.
1358076523580541265
saya hanya cukup menulis no telp untuk dapat meminjam buku diperpustakaan (rumah baca) langganan saya (dok. pribadi)
Untuk meminjam buku di perpustakaan ala BMI ini juga tidak terlalu susah, seperti yang saya lakukan tadi, hanya memberikan no telepon saya, memberikan infak seikhlasnya untuk disalurkan pada yang membutuhkan dan buku pun dapat saya bawa pulang. Jadi, tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan buku yang kita inginkan.
Buku yang disediakan juga banyak. Dari buku tentang agama, cerita, bisnis, sejarah, novel dan lainnya. Walaupun tempatnya tidak semewah perpustakaan pada umumnya, tetapi hal itu bukan halangan buat para BMI mencari ilmu dari buku-buku di perpustakaan ala BMI. Bukankah tempat bukan jaminan terserapnya ilmu yang kita baca? Walaupun tempatnya mewah, tetapi tidak konsentrasi, sama saja ilmu tak dapat diserap. Tempat bukan faktor yang utama dalam belajar segala sesuatu.
13580769481464981991
perpus di pinggir jalan raya (dok. pribadi)
Perpustakaan-perpustakaan ala BMI ini sangat mudah ditemukan, khususnya di daerah Causeway Bay. Di pinggir-pinggir jalan tersebar beberapa perpustakaan yang dikelola oleh para BMI. Biasanya perpustakaan-perpustakaan ini didirikan oleh beberapa BMI yang bertugas mencatat siapa saja yang meminjam dan mengembalikan buku. Pengelola adalah BMI dan peminjam juga BMI, istilahnya dari BMI dan untuk BMI.
1358076813161779654
perpus disebelah lapangan victory (dok. pribadi)
Jika dibandingkan dengan perpustakaan umum milik pemerintah Hong Kong (Hong Kong Central Library), tentulah sangat mencolok perbedaannya. Dari sisi tempat dan fasilitas lainnya, perpustakaan-perpustakaan ala BMI ini sangat sederhana dan hanya beralaskan plastik, koper atau tikar. Sedangkan perpustakaan umum milik pemerintah Hong Kong sangat mewah, terdiri atas 10 lantai yang setiap lantainya tersedia berbagai fasilitas, seperti pemakaian komputer gratisi, akses internet gratis dan ngecas gratis, serta tentunya tempatnya aman dari sengatan sinar matahari ataupun hujan. Hampir setiap minggu saya juga mengunjungi sekedar untuk ngecas hp di perpustakaan milik pemerintah Hong Kong tersebut.
1358076705629645704
Hong Kong Central Library (dok. pribadi)
Namun disisi kenyamanan, perpustakaan-perpustakaan ala BMI ini lebih nyaman. Rasa kekeluargaan lebih terjalin antar BMI. Kalau di dalam perpustakaan umum milik pemerintah Hong Kong tidak boleh berisik, tidak boleh mengambil foto, tidak boleh makan dan beberapa aturan lain yang tidak boleh dilanggar. Sedangkan di perpustakaan lesehan milik BMI, boleh bebas. Bisa sambil ngobrol, bisa sambil makan, tak ada aturan khusus yang mengikat.
Dan alhamdulillaah, menurut catatan perpustakaan ala BMI langganan saya, jumlah peminjam buku meningkat jika dibandingkan dari bulan september lalu saat saya menuliskan tentang perpustakaan ala BMI di Kompasiana. Hal yang sangat membahagiakan untuk para pengurus perpustakaan-perpustakaan BMI ini.
1358077100455623827
terjalin rasa kekeluargaan antar BMI (dok. pribadi)
Walau di negeri beton ini bekerja hanya sebagai domestic helper, tetapi bukan halangan bagi para BMI guna mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dengan cara yang sederhana. Meski ada beberapa BMI yang masih menggunakan waktu liburnya hanya untuk jalan-jalan atau duduk-duduk saja, semoga dengan adanya perpustakaan-perpustakaan ala BMI ini akan sedikit membantu meningkatkan minat baca para BMI.
13580772961123142523
salah satu perpus ala BMI (dok. pribadi)
Ilmu, tak selamanya didapat melalui bangku sekolah. Di jalanan pun ilmu bertebaran, asalkan kita mau mencari dan berusaha mendapatkannya. Salah satu cara mendapat ilmu adalah dengan banyak membaca buku. Jadi, mari tingkatkan minat membaca, karena ilmu-ilmu telah menanti kita dalam buku.
Salam BMI !!!

NB: Ini catatan kedua saya tentang perpustakaan-perpustakaan ala BMI Hong Kong
Cuzzy Fitriani
Hanya seorang BMI alias TKW di negeri beton Hong Kong. Wanita biasa dan sangat biasa. Apapun yang orang kata, percaya saja wasobri minnal iiman
.

Pages